Romantisme yang Diciptakan Tuhan itu Lebih Indah
Judul : Tuhan Maha Romantis
Pengarang : Azhar Nurun Ala
Penyunting : Abdullah Ibnu Ahmad
Tahun
terbit : Februari 2014
Cetakan : pertama
Halaman : 251
Novel
Tuhan Maha Romantis ini merupakan buku kedua yang dikarang oleh penulis.
Sebelumnya ia telah menerbitkan buku berjudul Ja(t)uh. Ja(t)uh merupakan buku
yang berisikan kumpulan prosa-prosa bebas, puisi-puisi, cerpen yang dulunya
pernah diposting di blog azharologia.com. Azhar Nurun Ala lahir di Lampung tahun 1993.
Ia merupakan mahasiswa gizi UI pada tahun 2009. Penulis meyakini bahwa melalui
tulisan seseorang dapat menyampaikan pesan kebaikan tanpa kesan menggurui.
Penulis menulis berdasarkan apa yang dilihat, dirasa, dan dipikirkan. Dengan
menerbitkan buku “Tuhan Maha Romantis”
Penulis berencana untuk membangun
komunitas kreatif yang berbasis sastra.
Novel “Tuhan Maha Romantis” mengangkat cerita
seorang pemuda bernama Rijal. Seorang pemuda yang berasal dari keluarga guru
yang berdomisili di Lampung. Rijal
adalah anak semata wayang di keluarganya yang membuat ia memikul beban yang
besar dipundaknya. Antara keinginan untuk membanggakan orang tuanya dan rasa
sedih karena meninggalkan oang tuanya, Rijal memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya
di Universitas Indonesia khususnya pada bidang sastra. Di kampus inilah cerita
cinta Rijal dimulai. Seorang wanita muslimah bernama Laras telah menangkap
perhatiannya. Laras adalah seorang senior dijurusan yang sama dan Laras adalah salah
satu panitia ospek Rijal. Laras adalah seorang yang cantik, cerdas, humoris,
dan muslimah yang taat. Sedangkan Rijal adalah pribadi yang puitis, pemalu,
namun tidak kalah humorisnya dengan Laras.
Selama menimba ilmunya di
Universitas Indonesia, dalam banyak kesempatan rijal selalu dipertemukan dengan
Laras, yang membuat Rijal semakin menaruh hatinya kepada Laras. Dengan perasaan
yang Rijal simpan, Rijal memutuskan untuk tetap menyimpan perasaanya. Semua
bentuk kerinduannya dan perasaannya ia tuangkan dalam bentuk doa untuk dirinya,
Laras. Dalam hati kecilnya Rijal yakin bahwa suatu saat nanti datanglah saat
yang tepat untuk Rijal mengungkapkan perasaannya sekaligus melamar pujaan
hatinya.
“Mencintai itu, bukan Cuma soal rasa suka atau ketertarikan. Bukan
cuman soal kekaguman. Lebih dari itu, mencintai itu sebuah keputusan. Keputusan
besar.”
Rijal memutuskan untuk tetap
menyimpan perasaan untuk pujaan hatinya, laras. Setelah menununggu lama, Rijal
memutuskan untuk menyatakan perasaanya kepada Laras. Ironinya pada hari itu,
Laras menghilang tanpa jejak, semua akun sosial Laras tiba-tiba dinonaktifkan.
Tidak ada satu orangpun yang mengetahui keberadaan Laras. Hal inipun, membuat
Rijal terluka sangat dalam. 5 tahun kemudian, Rijal melamar Aira yang merupakan
putri dari teman baik almarhum ayahnya. Namun, apa boleh buat, Rijal belum bisa
berpaling dari Laras. Semua ia lakukan demi Ibunya yang sangat ia cintai. Laras
datang dari New Zealand hanya untuk menemui Rijal, Rijal mengalami dilema akan
keputusannya untuk menikahi Aira.
Rencana Tuhan sungguh indah,
tiada seorang pun yang dapat menebaknya, termasuk Rijal. Selama bertunangan dengan Aira dalam lubuk
hati Rijal, Rijal tetap mencintai Laras. Hal ini dirasakan oleh Aira. Dengan
hati yang berat Aira memutuskan untuk meninggalkan rijal dengan alasan bahwa
dirinya tidak benar benar dicintai oleh Rijal. Melihat keputusan Aira, dengan
tekad yang benar benar bulat Rijal memutuskan untuk terbang ke New Zealand pada
hari yang sama dimana ia ditinggalkan oleh Aira. Tuhan memang memiliki rencana
yang luar biasa, tekad Rijal bertemu dengan Laras di New Zealand benar- benar
terakabul bahkan Tuhan memberinya bonus yang luar biasa. Pada akhirnya semua
penantian, kepercayaan, dan doa Rijal terkabul dengan terjadinya pernikahan
antara dirinya dan Laras, sang pujaan hatinya yang sebenarnya.
Komentar
Posting Komentar